SisKom Center - Masih berlanjut dengan postingan sebelumnya tentang Perkembang Sistem Operasi Open Source ya, SisKomers :) Tapi sebelum melanjutkan membacanya. Jadi dari paragraf awal tadi itu sedikit ringakasan teori tentang Open Source. Untuk postingan ini lebih bercerita tentang yang menjadi latar belakang bagaimana Open Source itu ada. Mau tahu kelanjutannya gimana? Siapakah orangnya? Dan bagaimana harus ada?
Nah, hayooo ...
Mulai bertanya-tanya bin kepo ya, SisKomers :) Penulis lanjutkan berceritanya ya ...
...Awalnya tumbuh dari suatu komunitas pemrogram yang berjumlah kecil namun sangat erat di mana mereka dapat bertukar kode program dan setiap orangnya dapat memodifikasi program yang telah dibuat oleh orang lain sesuai dengan kepentingannya pribadi. Kemudian hasil modifikasinya tersebut juga mereka sebarkan ke komunitas lainnya.
Perkembangan di atas antara lain dipelopori oleh Richard Stallman dan kawan-kawannya yang mengembangkan banyak aplikasi di komputer DEC PDP-10. Awal tahun 1980-an komunitas hacker di MIT dan universitas lainnya tersebut bubar karena DEC menghentikan PDP-10. Akibarnya banyak aplikasi yang dikembangkan di PDP-10 menjadi banyak yang kadaluarsa. Pengganti PDP-10, seperti VAX dan 68020 yang memiliki sistem operasi sendiri dan tidak ada satupun piranti lunak bebas. Pengguna harus menanda-tangani nondisclosure agreement untuk bisa mendapatkan aplikasi yang bisa dijalankan di sistem operasi ini.
Karena itulah pada Januaru 1984 Richard Stallman keluar dari MIT, agar MIT tidak dapat mengklaim piranti-piranti lunak yang dikembangkannya. Tahun 1985 berliau mendirikan organisasi nirlaba Free Software Foundation. Tujuan utama dari berdiri organisasi ini adalah untuk mengembangkan sistem operasi. Dengan FSF Stallman telah mengembangkan berbagai piranti lunak, seperti : gcc, gdb, emacs dan perkakas-perkakas lainnya, yang dikenal dengan piranti lunak GNU. Akan tetapi Stallman dan FSF-nya hingga sekarang belum berhasil mengembangkan suatu kernel sistem operasi yang menjadi target utamanya. Ada beberapa penyenan kegagalannya, salah satunya adalah sistem operasi tersebut dikembangkan oleh sekelompok kecil pengembang dan tidak melibatkan komunitas yang lebih luas dalam pengembangannya.
Pada tahun 1991, seorang mahasiswa S2 Universitas Helsinki, Finlandia mulai mengembangkan suatu sistem operasi yang disebutnya Linux. Ada yang tahu sosok siapakah dia?
Yups, benar sekali :) Bapak Linux atau Linus Torvalds.
Dalam pengembangannya Linus Torvalds melempar kode program dari Linux ke komunitas terbuka lainnya untuk dikembangkan bersama. Komunitas Linux ini terus berkembang di mana kemudian akhirnya melahirkan banyak distribusi-distribusi Linux lainnya yang berbeda tetapi mempunyai pondasi yang sama yaitu Kernel Linux dan librari GNU glibc seperti RedHat, SuSe, Mandrake, Slackware, Debian dan lainnya. Beberapa dari distribusi di atas ada juga yang bertahan dan besar, bahkan sampai menghasilkan distro turunannya sendiri, contohnya adalah Distro Debian GNU/Linux, Distro ini telah menghasilkan puluhan distro anak, antara lain Ubuntu, Knoppix, Xandros dan lainnya.
Ohya, SisKomers ... Sebelumnya kan penulis menuliskan kata FSF. Ada yang tahu gak FSF itu apa? Ada yang tahu?
Wah, bener juga :)
FSF atau Free Software Foundation selain perangkat lunak adalah lisensi GPL atau GNU Public License, dimana lisensi ini memberikan kebebasan bagi penggunanya untuk menggunakannya dan melihat, memodifikasi dan mendistribusikan kode programnya dan juga sebagai jaminan kebebasan untuk hasil modidikasi tersebut tetap bebas didistribusikan. Linus Torvalds juga menggunakan lisensi ini dalam pengembangan dasar Linux.
Seiring dengan semakin stabilnya rilis dari distribusi Linux, semakin meningkat pula minat terhadap peranti lunak yang bebas untuk dibagikan seperti Linux dan GNU tersebut, dan juga untuk meningkatkan kebutuhan yang mendefisinikan jenis peranti lunak tersebut.
Akan tetapi terminologi free yang dimaksud oleh FSF tersebut menimbulkan banyak persepsi dari setiap orang. Sebagian mengartikan kebebasan sebagaimana yang dimaksudnya di dalam GPL itu sendiri, dan sebagian lagi mengartikan untuk arti gratis dalam ekonomi. Para eksekutif di dunia bisnis juga merasa khawatir karena keberadaan perangkat lunak gratis dianggap aneh. Kondisi ini mendorong munculnya termonologi open source dalam tahun 1998, yang juga mendorong terbentuknya OSI atau Open Source Initiative, yaitu suatu organisasi nirlaba yang mendorong Eric Raymond dan timnya. Beberapa contoh daftar distribusi Linux yang didukung oleh Free Software Foundation ditunjukkan seperti pada tabel berikut ini :
Nah sudah bersambung postingannya. Hehehe :) ....
Jadi sudah tahu kan sejarah open source? Jadi poinnya disini SisKomers mendapatkan ilmu yang bermanfaat tentang Perkembang Sistem Operasi Open Source, Yeyeye .... Mungkin pada kesempatan kali ini yang dapat penulis bagikan ke SisKomers. Akhir kata penulis ucapkan terima kasih dan semoga bermanfaat. #OpenSource
Kategori:
Pengetahuan